Kamis, 01 Maret 2012

Amru pada pagiku (dini hari)

Dear waktu,

setiap geliatmu adalah cerita. tapi taukah kau ? sedini ini tanpa disadari kami tlah mempercakapkan seresah dan sefana apa kemungkinan itu untuk kami. Ada secercah nafas lega, bergerak teratur layaknya suasana pagi yang masih suci dari jejak mentari dan terik garang menghentakkan; nyaris sampai tapi belum selesai. Ah, aku dihadapkan pada persoalan baru, lagi; kecamuk tanya - kau terdiam kembali.

Kupikir, tak apalah jika kekecewaan
bisa sepagi ini aku terima
bukankah mencintainya adalah sebuah keikhlasan ?
ya, aku tau itu, perasaanku.
tanpa bisa termiliki atau tidak,
aku hanya ingin mengenalmu sampai aku terhenti di kefanaan ini,
menikmati kekekalan yang tlah Dia janjikan.


waktu,

apakah Allah masih memperpanjangkanmu untukku ?
masihkah kau setia menanti hal yang masih terahasiakan darinya ?
 kalau saja boleh aku meminta pada Rabb_ku.
aku ingin menanti segala apa yang akan ia katakan,
tentang rahasia,
janjinya,
atau ...

ah, waktu...
aku terlalu mencintainya.
apakah aku bodoh ?
katakan saja,
cercalah,
tertawailah kebodohanku ini.



Cendrawasih home, 02 Maret 2012

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar